Rabu, 12 Mei 2010

PENJELASAN KODE ISBN-10 DAN ISBN-13

Kata Kunci: ISBN, ISBN-10, ISBN-13, check digit,

distribution of ranges.

1. PENDAHULUAN

Dari semua buku yang dirilis kepasaran, dibutuhkan sebuah pembeda sekaligus pengindentidikasi diantara buku-buku tersebut. Hal ini dimaksudkan agar mudahnya mencari suatu buku di pasaran. Selain itu dengan adanya pembeda tersebut kita bisa membuat

daftar atau basis data dari seluruh buku-buku tersebut kemudian mengelolanya sehingga pemasaran buku di dunia menjadi lebih mudah dan efisien. Oleh karena itu diciptakan sebuah pembeda diantara buku-buku tersebut yang dinamakan ISBN.

Gambar 1: contoh kode ISBN

Setiap buku yang dirilis ke pasaran oleh penerbit resmi mempunyai kode ISBN. International Standard Book Number atau ISBN adalah pengindentifikasi buku komersil. Kode ISBN ini terdiri dari beberapa beberapa digit karakter dan dari karakter-karakter tersebut kita dapat mengidentifikasi bahasa, penerbit, buku, dan karakter ujinya. Kode ISBN dibuat berdasarkan kode 9 digit Standard Book Numbering (SBN) yang diciptakan pada tahun 1966 di Inggris. Kode ISBN-10 dikembangkan oleh International Organization and Standardization dan ditetapkan sebagai standar internasional 2108 pada tahun 1970. Namun sejak tahun 2007 kode ISBN-10

digantikan oleh kode ISBN-13 yang cocok dengan kode Bookland EAN-13. Sampai saat ini kode ISBN digunakan oleh lebih dari 160 negara di seluruh dunia.

2. KEUNGGULAN KODE ISBN

· Kode ISBN digunakan untuk pemesanan dan distribusi buku .

· Kode ISBN dapat dibaca oleh mesin dalam bentuk 13 digit kode EAN.UCC barcode.

· Kode ISBN memungkinkan kompilasi dan peng-updatean direktori perdagangan buku dan database bibliografic. Sehingga informasi mengenai buku yang dicari bisa didapat dengan mudah.

· Kode ISBN dibutuhkan dalam mengelola sistem electronic point-of-sale di toko buku.

· Hak peminjaman nasional di beberapa Negara diacu dari kode ISBN.

· pengarang buku dapat mendapat loyalty apabila buku yang dikarangnya dipinjam dari

perpustakaan publik.

· Pengaturan Hak cenderung dilakukan dari kode ISBN.

· ISBN adalah sebuah pengindentifikasi yang unik untuk terbitan monografik.

3. Fungsi dan Cakupan Kode ISBN

Diakui di lebih dari 160 negara, Kode ISBN adalah pengindentifikan yang dapat dibaca oleh mesin. Kode ISBN adalalah mempunyai peranan penting dalam produksi distirbusi dan, penjualan, penyimpanan data bibliografic dalam perdagangan buku. ISBN juga merupakan bagian vital dalam manajemen informasi perpustakaan. Kode ISBN digunakan sebagai terbitan monografik dan beberapa produk berkain yang tersedia untuk publik. Dengan tambahan, bahwa bagian individu seperti bab dalam terbitan monografik atau artikel yang berlanjut dapat menggunakan ISBN sebagai pengindentifikasi. Berikut contoh terbitan monografik yang

menggunakan ISBN [1] :

· Buku cetak dan pamflet.

· Terbitan dalam bahasa Braille.

· Peta.

· artikel-artikel individual yang berkelanjutan.

· Film, video, dan transparansi

· Terbitan yang bersifat elektronik, seperti disk dan CD-ROM

· Audio Books dalam bentuk kaset , CD, maupun DVD.

· Software edukasi.

· Terbitan berupa mikrofilm.

· Copy digital dari Terbitan monografik.

Sedangkan berikut ini adalah contoh material yang

tidak boleh diberikan ISBN [1]:

· Games.

· Email.

· buletin elektronik

· dokumen pribadi.

· Software yang bersifat pendidikan.

· Rekaman musik.

· Kartu ucapan selamat

· Cetakan berseni yang tidak mempunyai teks

maupun judul.

· Cetakan yang bersifat meng-iklankan.

4. ISBN-10

Kode ISBN 10 diciptakan berdasarkan kode 9 digit kode 9 digit Standard Book Numbering (SBN) yang diciptakan pada tahun 1966 di Inggris. Kemudian kode ISBN-10 dikembangkan lebih lanjut oleh International Organization and Standardization dan ditetapkan sebagai standar internasional 2108 pada tahun 1970. Kode ISBN 10 terdiri dari 10 karakter biasanya dikelompokkan dengan spasi atau garis, misalnya 0-3015-4561-9.

Gambar 2 : Contoh kode ISBN-10 [2]

Kode ISBN 10 digunakan sejak tahun 1970 sampai 2007. Pertanggal 1 Januari 2007 kode ISBN yang resmi digunakan oleh masyarakat internasional adalah kode ISBN-13.

4. 1. STRUKTUR KODE ISBN-10

Kode ISBN-10 terdiri dari 10 karakter yang terbagi menjadi 4 bagian.

1. Registration group element yang mengindentifikasi bahasa buku.

2. Registrant code yang mengidentifikasi penerbit.

3. Publication element yang mengindentifikasi judul buku.

4. Check digit yang berfungsi untuk mengecek kevalidan dari suatu kode ISBN..

Gambar 3 : Struktur kodeISBN-10 [2]

4. 1. 1. REGISTRATION GROUP ELEMENT

Registration Group Element adalah Elemen pertama dari kode ISBN-10 dan mengindentifikasi negara, daerah geografi dan bahasa. Beberapa anggota dari kode ISBN yang menandakan daerah bahasa seperti (registration group number 2 = kelompok bahasa Perancis ) dan dari daerah georgrafi (registration group number 81 = India ). Panjang dari elemen ini bervariasi namun dapat berjumlah sampai 5 digit. Beberapa contoh registration group element [3]:

· 0 = English speaking area

· 1 = English speaking area

· 2 = French speaking area

· 3 = German speaking area

· 4 = Japan

· 5 = Russian Federation

· 601 = Kazhakstan

· 602 = Indonesia

· 9988 = Ghana

· 9989 = Macedonia

4. 1. 2. REGISTRANT GROUP ELEMENT

Elemen ke dua dari kode ISBN-10 mengindentifikasikan penerbit dari registration group.

Panjang dari elemen ini bervariasi dengan dilihat secara langsung dari jumlah buku yang diterbitkan oleh penerbit, dan bisa berjumlah hingga 7 digit.

Penerbit dengan jumlah terbitan terbanyak mendapatkan Registrant Group Element terpendek .

4. 1. 3. PUBLICATION ELEMENT

Element ke tiga dari kode ISBN-10 ini berfungsi mengindentifikasi terbitan yang spesifik dari penerbit yang spesifik. Panjang dari elemen ini beragam dan berhubungan langsung dengan banyaknya terbitan yang sudah dirilis oleh penerbit. Dan bisa berjumlah hingga 6 digit karakter. Penerbit dengan jumlah terbitan terbanyak mendapatkan Publication element terbanyak. Hal ini diakibatkan karena penerbit yang mempunyai jumlah terbitan terbanyak mendapatkan

Registrant Element terpendek.

4. 1. 4. CHECK DIGIT

Elemen ke 4 dan terakhir dari kode ISBN-10 dapat berupa angka atau hufuf X untuk mpresentasikan angka 10. Check digit berfungsi untuk menvalidasi ISBN, tepatnya untuk mendeteksi kesalahan pada karakter ISBN atau kesalahan karena perpindahan angka-angkanya. Internatioan ISBN Agency mengatakan bahwa check digit kode ISBN-10 adalah hasil dari penjumlahan 10 digit yang tiap-tiap digitnya dikalikan berat integer yang bernilai menurun dari 10 sampai 1, adalah kelipatan 11. Setiap 9 digit pertama dari 10 digit kode ISBN-10 dikalikan secara berututan dengan nilai 1 sampai 9. hasil tersebut dijumlahkan dan dibagi dengan 11. Remainder atau sisa dari pembagian dari 11 ini merupakan check digit. Sebagai contoh, penentuan check digit untuk kode ISBN-10 dari 0-306-40615-? sebagai berikut:

s = 0×1 + 3×2 + 0×3 + 6×4 + 4×5 + 0×6 + 6×7 + 1×8 + 5×9

s = 0 + 6 + 0 + 24 + 20 + 0 + 42 + 8 + 45

s = 145

145 mod 11 = 2

Dari hasil tersebut dapat kita pastikan bahwa check digit bernilai 2, dan kode ISBN-10 nya bernilai 0-306-40615-2.

Penghitungan nya dapat dirumuskan sebagai berikut.

= å

=

mod11

9

i 1

ixi karakter Uji [4]

5. ISBN-13

Kode ISBN-13 secara resmi menggantikan kode ISBN-10 sejak tanggal 1 Januari 2007. National ISBN agencies hanya memberikan ISBN yang terdiri dari 13 digit berisi 5 elemen berupa berikut .

Keistemawaan dari Kode ISBN-13 ini adalah sejalan dengan barcode European Article Number (EAN)-13 dan kode ISBN-13 mempunyai kapasitas kode yang lebih banyak daripada kode ISBN-10. Saat dicetak, kode ISBN selalu dimulai dengan huruf “ISBN”. Tiap tiap elemen dalam ISBN harus dipisah secara jelas sehingga dapat memudahkan untuk dibaca. Seperti dengan bentuk :

ISBN 978-3-16-148410-0 atau ISBN 978 3 16 148410 0

Gambar 4 : kode ISBN-13. 978-3-16-148410-0, dan bentuknya dalam EAN-13 barcode

Banyaknya digit dari element pertama kedua, ketiga dan keempat bervariasi tergantung dari banyaknya digit dari masing-masing elemen. Panjang dari registration group element dan registrant tergantung pada banyaknya cetakan atau terbitan dari registration group atau registrant. Saat dimana registration group dan registrant elemen pendek, ini menandakan bahwa

banyaknya terbitan atau cetakan dari elemen tersebut berjumlah banyak sekali.

5. 1. STRUKTUR KODE ISBN-13

1. Prefix element.

2. Registration group element yang mengindentifikasi bahasa buku.

3. Registrant code yang mengidentifikasi penerbit.

4. Publication element yang mengindentifikasi judul buku.

5. Check digit dyang berfungsi untuk mengecek kevalidan dari suatu kode ISBN.

5. 1. 1. PREFIX ELEMENT

Elemen pertama dari kode ISBN-13 ini adalah elemen yang membedakan kode ISBN-13 dengan kode ISBN-10. Elemen ini mempunyai 3 digit nomor yang disediakan oleh EAN International.

Prefix yang telah disediakan oleh EAN intenational adalah :

· 978

· 979

Tetapi dalam jangka waktu kedepan ada kemungkinan penambahan prefix baru untuk memastikan keberlangsungan dari Simtem ISBN-13 .

Gambar 5 : Posisi dari Prefix Element ISBN-13

5. 1. 2. REGISTRATION GROUP ELEMENT

Registration group element ISBN-13 tidak lah jauh berbeda dengan milik ISBN-10. yang membedakan hanyalah di kode ISBN-13 Registration group element menempati element ke 2.

Gambar 6 : Posisi dari Registration Group Element ISBN-13

5. 1. 3. REGISTRANT GROUP ELEMENT

Registrant group element ISBN-13 tidak lah jauh berbeda dengan milik ISBN-10. yang membedakan hanyalah di kode ISBN-13 Registrant group element menempati element ke 3.

Gambar 7 : Posisi dari Registrant Group Element ISBN-13

5. 1. 4. PUBLICATION ELEMENT

Publication element ISBN-13 tidak lah jauh berbeda dengan milik ISBN-10. yang membedakan hanyalah di kode ISBN-13 Publication element menempati element ke 4.

Gambar 8: Posisi dari Publication Element ISBN-13

5. 1. 5. CHECK DIGIT

Elemen ke 5 dan elemen terakhir kode ISBN-13 ini berfungsi untuk menvalidasi dari keabsahan kode ISBN itu sendiri. dari The 2005 edition of the International ISBN Agency's official

manual[1].memberikan penjelasan mengenai penghitungan Check digit dari kode ISBN-13 Pertama-tama kita mulai dengan mengalikan tiap digit 12 digit pertama dari 13 digit ISBN-13 dengan 1 atau 3 secara bergantian dan hasil perkaliannya dijumlahkan semua. Kemudian hasil penjumlahan tersebut kita modulo 10 untuk memberikan hasil yang terentang antara 0 sampai 9. kemudian 10 dikurangi hasil modulo agar mendapatkan nilai dari Check digit. Check digit ini bernilai antara 1-10, dimana angka 0 digunakan untuk mengganti angka 10. Sebagai contoh , penghitungan check digit ISBN-13 dari 978-0-306-40615-? Seperti berikut:

s = 9×1 + 7×3 + 8×1 + 0×3 + 3×1 + 0×3 + 6×1 + 4×3 + 0×1 + 6×3 + 1×1 + 5×3

s = 9 + 21 + 8 + 0 + 3 + 0 + 6 + 12 + 0 + 18 + 1 + 15

s = 93

93 / 10 = 9 sisa 3

Check digit = 10 – 3

Check digit= 7

Hasilnya menunjukkan, Check digit = 7. maka nilai ISBN 978-0-306-40615-7.

Persamaan untuk mencari nilai Check digit : [2]

Gambar 9: persamaan mencari nilai Check digit ISBN-13

Gambar 10: Posisi dari Check digit dari ISBN-13

7. KESIMPULAN

Dari pemaparan diatas dapat diambil kesimpulan, bahwa :

· Kode ISBN mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Terutama dalam

menjaga keberlangsungan perdagangan buku di lebih dari 160 negara.

· Keutamaan Kode ISBN-13 dibandingkan dengan ISBN-10 dikarenakan ISBN-13

mempunyai kapasitas kode yang lebih banyak dan sejalan dengan barcode EAN-13.

· Tiap-tiap elemen dari kode ISBN mempunyai arti tersendiri yang bisa mengindentifikasi

daerah, penerbit, dan terbitannya.

· Check valid mempunyai peranan penting dalam ISBN. Keberadaan check valid ini

digunakan untuk mevalidasi keabsahan suatu kode ISBN.

· Distribusi range dari ISBN berguna untuk menjaga kevalidan suatu kode ISBN dikarenakan jumlah digit yang selalu bervariasi untuk registration group, registrant, dan publication element, dimana jumlah dari banyaknya digit dari ketiga elemen ini harus 9 buah.

DAFTAR REFERENSI

1. [1] 2005 ISBN USER’s MANUAL INTERNATIONAL EDITION. International ISBN

agency.

2. [2] Wikipedia. (2007). Wikipedia Free Encyclopedia. http://www.wikipedia.org. Tanggal

akses : 30 Desember 2007 pukul 23.00WIB.

3. [3] International ISBN Agency. http//www.isbninternational.org. Tanggal akses : 30 Desember 2007 pukul 23.30 WIB

4. [4] Munir, Rinaldi. (2004). Diktak Kuliah IF2153 Matematika Diskrit. Program Studi Teknik

Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung.

Dikutip dari :

Ivan Pradhana Harka

Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung

email: if16078@students.if.itb.ac.id